Langsung ke konten utama

Semangat Kerja Walaupun Jomblo

Jomblo Semangka

Jodoh akan menemukan jalannya sendiri, begitulah kalimat bijak yang menjadi penghibur sekelompok orang yang menyebut diri mereka jomblo alias belum memiliki pasangan.

Sebenarnya menjadi jomblo bukanlah keinginan sebagian besar para jomblo saat ini. Mereka  umumnya mengaku ingin memiliki pasangan, namun merasa belum menemukan pasangan yang tepat untuk dijadikan teman hidup selamanya.

Memilih teman hidup memang tidak mudah, bila salah pilih maka akan menjadi masalah saat berumah tangga nanti, maka dari itu memang lebih baik menjomblo daripada tergesa-gesa memutuskan memilih pasangan yang sebenarnya tidak cocok/tidak sesuai dengan kepribadian kita.

Bila merasa menjadi jomblo lebih baik daripada tergesa-gesa memilih pasangan yang kurang pas, maka sebaiknya jadilah Jomblo Semangka alias jomblo semangat kerja.

Mengapa Jomblo Semangka?  Berikut alasannya :

1. Bekerja dapat mengalihkan kita dari pikiran-pikiran negatif, misalnya pikiran yang menerka-nerka mengapa belum ada pasangan yang cocok atau bila giliran bertemu yang cocok, orang tersebut tidak mau sama kita, akibatnya menyalahkan diri sendiri, merasa diri jelek, gendut, tidak pintar dan lain sebagainya.

2. Bekerja membuka peluang untuk kita bertemu dengan banyak orang, seperti bertemu saat perjalanan pulang dan pergi bekerja, bertemu dengan klien atau pelanggan, berkenalan dengan karyawan yang bekerja di perusahaan yang menjadi mitra tempat kita bekerja, baik secara langsung maupun melalui email. Dengan semakin banyak bertemu orang lain terutama lawan jenis, maka semakin banyak kenalan yang dapat dijadikan teman yang siapa tahu akan menemukan kecocokan satu dengan yang lain.

3. Dengan bekerja tentu kita dapat menghasilkan uang, dan uang tersebut dapat kita gunakan untuk membeli apa saja yang kita mau, termasuk keperluan yang dapat menunjang penampilan. Kita juga dapat menggunakan uang tersebut untuk melakukan beberapa kegiatan dengan teman (biasanya sesama jomblo), seperti belanja (umumnya wanita), makan, nonton, jalan-jalan atau bahkan melakukan perjalanan wisata ke luar negeri atau daereah.

4. Dengan bekerja kita dapat menyiapkan masa depan lebih baik, karena secara logika, pengeluaran wajib ( keuangan) bagi seorang jomblo lebih sedikit daripada yang sudah menikah, sehingga lebih banyak uang yang dapat disimpan untuk persiapan masa depan, misalnya membeli rumah, membeli kendaraan, menabung untuk biaya menikah. Hal ini tidak hanya berlaku untuk jomblo pria saja, karena wanita pun perlu memiliki persiapan masa depan.

5. Bekerja dianggap cermin kemandirian seseorang, karena dengan bekerja maka orang tersebut tidak lagi bergantung kepada orang tua. Kemandirian ini seringkali menjadi syarat penting seseorang untuk memutuskan menerima orang lain menjadi pasangannya atau tidak.

Pada umumnya, para jomblo berusaha menikmati kejombloannya, karena bagi mereka meskipun jomblo, bukan berarti harus melakukan segala-galanya sendirian. Mereka merasa lebih bebas melakukan apa saja, memiliki banyak teman dan waktu untuk melakukan kegiatan yang dapat menghibur diri

Buat para jomblo, selamat menikmati masa jomblo hingga tiba waktunya jodoh datang menghampiri, jangan merasa bête kalau menerima undangan pernikahan ataupun bila ditanya ‘kapan menikah’ oleh tante, om, paman, bibi, tetangga, karena jawabannya sangat mudah, yaitu “ semua ada waktunya.”

oleh : Ariyani Na - http://muda.kompasiana.com/2014/05/14/jomblo-semangka-652835.html

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan PESAN dan KESAN sahabat setelah membaca Artikel ini >>
1. LINK AKTIF tidak diperbolehkan di komentar ini.
2. Mari berbagi, berdiskusi dengan berkomentar yang efektif dan membangun
3. Berkomentar hari ini, maka hari itu juga saya akan berkunjung ke Blog sahabat

Postingan populer dari blog ini

Filsafat Huruf Jawa (Hanacaraka)

Makna dan Filsafat Huruf Jawa Ha-Na-Ca-Ra-Ka  berarti ada ” utusan ” yakni utusan hidup, berupa nafas yang berkewajiban menyatukan jiwa dengan jasat manusia. Maksudnya ada yang mempercayakan, ada yang dipercaya dan ada yang dipercaya untuk bekerja. Ketiga unsur itu adalah Tuhan, manusia dan kewajiban manusia ( sebagai ciptaan).• Da-Ta-Sa-Wa-La  berarti manusia setelah diciptakan sampai dengan data ” saatnya ( dipanggil ) ” tidak boleh sawala ” mengelak ” manusia ( dengan segala atributnya ) harus bersedia melaksanakan, menerima dan menjalankan kehendak Tuhan. Pa-Dha-Ja-Ya-Nya  berarti menyatunya zat pemberi hidup ( Ilahi) dengan yang diberi hidup ( makhluk ). Maksdunya padha ” sama ” atau sesuai, jumbuh, cocok ” tunggal batin yang tercermin dalam perbuatan berdasarkan keluhuran dan keutamaan. Jaya itu ” menang, unggul ” sungguh-sungguh dan bukan menang-menangan ” sekedar menang ” atau menang tidak sportif.• Ma-Ga-Ba-Tha-Nga  berarti menerima segala yang diperintahkan dan

Nafsu Birahi Anak Sekolah

Nafsu Birahi Anak Sekolah (Edukasi) Bila esok itu ada.. tetaplah kau disana.. dihari hari yang kujalani nanti. agar sepertinya kisah ini bukan seperti pelangi.. indah sesaat lalu pergi lagi… Namun setelah saat itu keindahannya tak kutemukan lagi kita semua tahu tak ada badai yang harus di halau,,, tak ada lubang yang harus tertutupi tak ada kekosongan yang harus di isi,,,  Semua sudah jelas tak ada lagi bait-bait yang meski du untai dalam sebuah kisah karena kau, aku dia tahu semua telah berakhir…. Source Ok sahabat, terimakasih sebelumnya sudah mampir di Kradenan . Dengan aktifitas yang sangat padat saya ' admin   berupaya untuk meluangkan sedikit waktunya untuk berbagi. Kali ini mungkin agak berbeda dengan apa yang sebelumnya pernah  ' admin   postingkan. Sudah merupakan bukan rahasia umum lagi dengan kisah-kisah yang tak tabu lagi, yang banyak dialami saudara-saudara di sekitar kita. Tulisan ini diawali dengan kisah nyata: Sebu

Nafsu Birahi Anak Kos

Mau Enak Nggak Mau Anak : Seks Anak Kos Tahun ajaran baru kalender pendidikan. Tempat-tempat kos berganti penghuni. Para lususan SMP dan SMU menjadi orang baru di tempat-tempat kos. Sejuta kisah pernah tertinggal disitu dan seribu cerita baru akan segera di mulai oleh hadirnya penghuni baru. Bisa jadi para penghuni baru ini benar-benar baru pertama kali hidup terpisah dari orang tuanya. Belajar hidup mandiri dan mengadapi berbagai masalah sendiri. Seperti anak domba yang di lepas di tengah belantara, berbagai bahaya mengintai disana. Kisah anak kos entah dari kalangan anak SMU maupun “kuliahan” bukan Cuma kisah suka-duka mengejar prestasi belajar. Kisah cinta dan petuangan sex mereka tak kala serunya. Dalam operasai PEKAT selama liburan skolah bulan puasa ini saja masih terjaring adanya para penghuni kos yang tengah berbuat mesum di kamar kosnya. Bisa di bayangkan di saat-saat lain saat kegiatan sekolah atau kampus sedang aktif, diluar bulan puasa. Kebebasan, kemandiri