Betapa mahalnya oksigen jika harus di tukar dengan uang
Organ Vital Yang Teraniaya (Paru-Paru)
Siapa yang pernah merasakan sesak nafas, pasti bisa menjiwai betapa pentingnya oksigen bagi dirinya. Betapa mahalnya oksigen jika harus di tukar dengan uang. Coba hitung, satu tabung kecil oksigen portable sekarang ini harga di depot oksigen bisa mencapai 50ribu sampai 60ribu. Itu harga di depot. Kalau harga di rumah sakit tentu bisa lebih mahal dari itu, dan masih di tambah lagi biaya perawatan, obat dan dokter dan segala macam tetekbengek lainya. Satu tabung portable jika di berikan dengan kecepatan 2 liter per menit biasanya akan habis dalam waktu kurang lebih 3 jam. Berarti dalam sehari butuh 8 tabung oksigen. Akan habis 400ribu untuk beli oksigen saja dalam sehari. Jika saat ini kita berumur 30 tahun berapa uang yang akan kita habiskan. Hitung saja sendiri. Disinilah terasa betapa tuhan sudah begitu pemurah- pengasih-penyayang kepada kita, jika kita sempat merenungkanya.
Namun seringkali keMAHA PEMURAHan tuhan itu di abaikan. Manusia dengan sadar merusak dirinya sendiri. Memasukkan udara yang beracun seperti ASAP ROKOK ke dalam tubuhnya selama bertahun-tahun. Membeli racun untuk merusak paru-paru dan organ tubuh lainya. Paru-paru adalah salah satu organ vital tubuh manusia. Tugasnya menyerap oksigen yang masuk ke dalamnya untu selanjutnya di edeakan ke seluruh tubuh, ke seluruh sel. Mulai dari sel otak sampai sel yang ada di ujung kaki. Kerusakan paru-paru berarti berkurangnya asupan oksigen ke seluruh jaringan tubuh, sel kurang oksigen. Sel tidak sehat dan rentan rusak.
Oksigen dari paru juga di suplai ke otak dan jantung, dua organ vital lain yang langsung berkaitan dengan nyawa manusia. Jika orang tidak mendapat oksigen selama 5 menit saja, pada kasus henti nafas misalnya orang bisa mati. Mati otak, mati jantungnya, yang berarti juga mati seluruh tubuhnya.
Teman-teman perokok seringkali tidak percaya kalau rokok memang merusak tubuhnya. Apalagi pada kata-kata bahwa merokok dapat mengurangi umur seperti kata beberapa ahli. Mereka punya argumen sendiri. Kambing yang tidak merokok saja bisa batuk-batuk, seloroh mereka kalau di ingatkan bahwa rokok dapat mengganggu saluran pernafasa. Yang nggak merokok juga mati muda kilah mereka lagi. Yang nggak merokok juga nggak kaya-kaya, kalau di bilang merokok biang pemborosan. Kalau dari sudut pandang agama mereka juga menjawab, merokok tidak haram buktinya banyak ulama dan kyai yang merokok. Pokoknya akan ada saja jawaban yang mereka berikan saat mencoba memberikan pengertian bahwa merokok tidak baik bagi kesehatan.
Untuk mengimbangi argumen mereka akhirnya harus di berikan jawaban yang memuaskan. Katakan saja bahwa merokok membuat panjang umur. Para perokok memang lebih panjang umur karena tidak akan mati mendadak seperti orang sakit jantung atau stroke dan darah tinggi. Tidak cepat mati, karena perokok cuma membuat sakit paru-paru. Saat sakit sesak nafas perokok bisa ke dokter, di beri obat dan di beri oksigen sesakpun hilang. sehat lagi. Kemudian jika kumat sesak lagi maka ke dokter lagi. Begitu bolak balik sampai benar-benar ajal menjemput. Mati. Matinya perlu proses yang lama. Setelah bolak balik ke rumah sakit.
Perokok juga banyak amalnya, karena membuat lapangan kerja. Ribuan karyawan pabrik rokok hidup karena adanya perokok. Perokok juga berjasa bagi atlit olah raga, karena banyak even olehraga di sponsori oleh pabrik rokok. Perokok juga menghidupi seni dan budaya, karena pentas musik juga di danai oleh rokok yang mereka beli itu. Perokok juga pahlawan bangsa, karena seperti TKW mereka juga menyumbang pajak yang besar bagi negara. Hanya saja sebenarnya semua terlena oleh argumen sejenis itu dan membuat orang makin sulit berhenti merokok. Lihat saja betapa besar anggaran belanja negara di bidang kesehatan yang salah satunya adalah untuk menangani penyakit saluran pernaasan akibat rokok, yang ternyata jumlahnya yang di eluarkan lebih besar dari hasil yang di peroleh dari cukai tembakau dan rokok. mengenaskan.
Orang memang terkadang lupa bahwa
TUHAN MENCIPTAKAN PARU-PARU UNTUK MENGHIRUP UDARA YANG BERSIH.
Oleh karena itu sesekali lakukanlah wisata hati. Datanglah ke rumah sakit. Menengok teman yang sakit atau keluarga yang sakit mungkin bisa men jadi pelajaran berharga. Apalagi kalau yangkita besuk adalah orang sakit sesak nafas seperti asma (ashma bronchiale), kelemahan otot jantung(decompensatio cordis), jantung koroner (MCI) atau sejenisnya yang bisa kita lihat di hidungnya terpasang alat bantu pernafasan atau selang oksigen. Inilah bukti nyata yang tidak terbantahkan bahwa sesungguhnya paru-paru dan tubuh ini hanya butuh udara yang bersih. Andaikan saja asap rokok memang begitu besar manfaatnya bagi tubuh mungkin dokter akan meresepkan agar para pasien gangguan nafas di beri asap rokok saja. Tapi nyatanya tidaklah demikian. Tubuh kita butuh sesuatu yang bersih dan alami.
Namun demikian menghentikan kebiasaan merokok terlihat begitu susahnya. Begitu selalu di ungkapkan para perokok. Ada beberapa metode untuk menghentikan merokok. Dengan hipnoterapi, akupunctur, obat-obatan tinggal pilih mana yang paling di sukai. Seluruh metode tadi hanyalah membantu seseorang untuk menghilangkan kebiasaan merokok. Yang paling utama adalah seberapa kuat tekad dan niat seseorang untuk berhenti merokok itulah kunci keberhasilanya.
Tidak lama lagi memasuki bulan puasa, mungkin bulan puasa dapat di jadikan momen bagi para perokok. Banyak diantara para perokok yang mampu menahan diri untuk tidak merokok selama siang hari di bulan puasa. Hampir selama 12 jam tidak merokok. Suatu prestasi yang hebat. Ini bukti bahwa berhentinya seseorang terhadap ketergantungan pada rokok dapat diatasi dengan niat yang kuat. Setelah puasa rokok selama 12 jam dalam sebulan tentu selanjutnya akan lebih mudah untuk mengendalikan diri dari godaan rokok.
INTI DARI PUASA SESUNGGUHNYA ADALAH PENGENDALIAN DIRI SENDIRI.
Tidak ada yang mampu menghentikan seseorang dari ketagihan rokok kecuali timbul keinginan dari dalam dirinya sendiri. Selama ini ada efek samping rokok yang terlupakan bahwa para perokok itu memiliki kecenderungan untuk membela mati-matian dengan berbagai argument dan alasan untuk tetap bisa di maklumi mengapa dia tetap merokok. Kalau kata orang jawa di sebut NGEYEL (hurup E di baca seperti menucapkan kata tErong). Padahal kalau di renungkan tidak ada keuntungan dari aktifitas merokok bagi tubuh manusia.
Sumber kompasiana.com
(c)
BalasHapus