Langsung ke konten utama

PETUAH TENTANG ILMU YANG TERKANDUNG DALAM PUPUH SINOM

PUPUH SINOM

Kejawen Manunggal Sejati, Manunggaling Kawulo Gusti, Kaweruh Kejawen, Ilmu Sejati

Pupuh Sinom yang diambil dari serat Wédhatama karya KGPA Mangkunegara IV sebuah petuah tentang ngelmu, petuah tentang ngelmu tersebut mengandung makna yang tersirat  kurang lebih seperti ini :


Pupuh Pucung

1.
Ngelmu iku
Kalakone kanthi laku
Lekase lawan kas
Tegese kas nyantosani
Setya budya pangekese dur angkara

………….makna yang tersirat...

Ilmu itu didapatnya berdasarkan mencari dan berusaha,
Karena sebuah proses itu yang menciptakan kekuatan dari ilmu….
Sebab sebuah proses itu dapat menghilangkan keangkara murkaan terhadap penguasaan ilmu tersebut

2.
Angkara gung
Neng angga-anggung gumulung
Gogolonganira
Tri loka lekere kongsi
Yen den umbar ambabar dadi rubeda

…………makna yang tersirat...


Sebuah keserakahan itu sifatnya merasa selalu kurang, sekali terlibat akan terus membesar sampai sampai menutup semua hal… pikiran, perasaan dan harapan tertutupi dengan keserakahan, apabila diterus teruskan akan menyebabkan sebuah permasalahan yang sangat besar


3.
Beda lamun
Wus sengsem rehing asamun
Semune ngaksama
Sesamane bangsa sisip
Sarwa sareh saking mardi martotama

…………makna yang tersirat...

Berbeda dengan yang telah berpengalaman dalam hal proses…
Selalu memahami dan menimbang nimbang segala hal dengan baik, selalu memperhatikan dengan seksama tentang segala hal, selalu sabar dan menjaga agar tidak lepas dari sebuah jalan keutamaan


4.
Taman limut
Durgameng tyas kang weh limput
Kerem ing karamat
Karana karoban ing sih
Sihing suksma ngrebda saardi gengira

…………makna yang tersirat...

Bila terkena sebuah perasaan senang yang berlebihan, kadang mengalami perasaan lupa, sebab sebuah ilmu itu pada dasarnya menyenangkan (dapat mempermudah segala hal)
Akan tetapi karena memperhatikan dengan seksama, cermat disertai rasa cinta pada sesama mahluk, maka perasaan senang yang berlebihan itu dapat dikendalikan


5.
Yeku patut
Timulad-tulad timurut
Sapituduhira
Aja kaya jaman mangkin
Keh pra mudha mundhi dhiri rapal makna

…………makna yang tersirat...

Yaitu yang harus dijadikan contoh dan ditiru semua orang yang mempelajari ilmu seperti anda, jangan seperti jaman sekarang… banyak pemuda pemudi yang hanya membaca segala hal kemudian tanpa diselami dan dipahami tetapi sudah dipercaya (bahasa keren nya “textbooks thinking” gituu hlo…)


6.
Nora weruh
Rosing rasa kang rinuruh
Lumeketing angga
Anggere padha marsudi
Kana-kene kahanane nora beda

…………makna yang tersirat...

Tidak pernah tau sebuah perasaan rasa yang tenang (suci atau damai) yang selalu ada dalam tubuh manusia……
Padahal, apabila mau berusaha untuk mencari, dimana saja tetap sama tidak peduli dimana pun tempatnya…


7.
Uger lugu
Denta mrih pralebdeng kalbu
Yen Kabul kabuki
Ing drajad kajating urip
Kaya kang wus winahya sekar Sri Nata
Ada-Ada

…………makna yang tersirat...

Asal dengan kejujuran dan ketulusan, dan niat serta semangat yang menggelora dalam “hati” (perasaan atau jiwa)
Jika terlaksana harapan nya, ia bakalan ditinggikan drajat hidupnya, bagai seorang raja besar yang mempunyai nama harum keseluruh penjuru dunia


8.
Basa ngelmu
Mupakate lan panemu
Pasahe lan tapa
Yen satriya tanah Jawi
Kuna-kuna kang ginilut triprakara

…………makna yang tersirat...

Arti kata “ngelmu” adalah keselarasan dan akal pikiran (yang tajam)
Diperoleh dengan jalan berusaha dengan tekun dan selalu berusaha…
Kalau manusia utama di tanah jawa di jaman kuno kuno dahulu yang dipelajari secara terus menerus adalah tiga hal (tekad, perasaan dan pikiran)


9.
Lila lamun
Kelangan nora gegetun
Trima yen kataman
Sak serik sameng dumadi
Tri legawa nalangsa srah ing Bathara

…………makna yang tersirat...

Selalu iklas dikala kehilangan… kalau pun kehilangan selalu merasa pasrah tanpa perasaan menyesal, dan tidak pernah menyesal kepada apa yang telah terjadi…
Tidak pernah merasa benci kepada semua hal, apa pun itu….
Harus benar benar rela dan dikembalikan kepada kuasa Sang Semesta


10.
Bathara gung
Inguger graning jajantung
Jenek Hyang Wisesa
Sana Pesenetan suci
Nora kaya si mudha mudhar angkara

…………makna yang tersirat...

Sang Semesta yang maha segalanya, memberikan berkahnya di dalam jantung (perasaan/hati nurani) yang benama “Hyang Wisesa” yang bercirikan selalu suci dan selalu memberikan pertimbangan baiknya kepada manusia.
Tidak seperti yang selalu membesar besarkan segala macam masalah


11.
Nora uwus
Karema anguwus-uwus
Uwose tan ana
Mung janjine muring-muring
Kaya buta buteng betah nganiaya

…………makna yang tersirat...

Tidak seperti yang selalu yang berbicara tidak benar dan tidak terbukti, selalu mengumbar janji kosong dan selalu marah marah seperti raksasa (ke-angkara murkaan) ngawur yang selalu menyiksa…


12.
Sakeh luput
Ing angga tansah linimput
Linimpet ing sabda
Narka tan ana udani
Lumuh ala hardane ginawe gada

…………makna yang tersirat...

Semua kesalahan dalam seluruh tubuh dijadikan satu, di utarakan lewat kata kata dengan harapan tidak akan bisa dibantah, semua kesalahan lawan bicara di jadikan senjata balik memukul lawan


13.
Durung punjul
Kasusu kaselak jujul
Kaseselan hawa
Cupet kapepetan pamrih
Tangeh nedya anggambuh mring Hyang Wisesa

…………makna yang tersirat...

Belum cukup kemampuan, ingin cepat cepat terlihat pandai, terdorong hawa napsu menjadikan sempit pemikiran, hanya karena terdorong keinginan disanjung (pamrih).. yang seperti itu tidak akan mungkin dekat dengan Sang Semesta.


         Kurang luwihipun nyuwun gunge pagaksama....rahayu...rahayuu


post : http://www.denmasengarsoo.blogspot.com/

Komentar

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan PESAN dan KESAN sahabat setelah membaca Artikel ini >>
1. LINK AKTIF tidak diperbolehkan di komentar ini.
2. Mari berbagi, berdiskusi dengan berkomentar yang efektif dan membangun
3. Berkomentar hari ini, maka hari itu juga saya akan berkunjung ke Blog sahabat

Postingan populer dari blog ini

Filsafat Huruf Jawa (Hanacaraka)

Makna dan Filsafat Huruf Jawa Ha-Na-Ca-Ra-Ka  berarti ada ” utusan ” yakni utusan hidup, berupa nafas yang berkewajiban menyatukan jiwa dengan jasat manusia. Maksudnya ada yang mempercayakan, ada yang dipercaya dan ada yang dipercaya untuk bekerja. Ketiga unsur itu adalah Tuhan, manusia dan kewajiban manusia ( sebagai ciptaan).• Da-Ta-Sa-Wa-La  berarti manusia setelah diciptakan sampai dengan data ” saatnya ( dipanggil ) ” tidak boleh sawala ” mengelak ” manusia ( dengan segala atributnya ) harus bersedia melaksanakan, menerima dan menjalankan kehendak Tuhan. Pa-Dha-Ja-Ya-Nya  berarti menyatunya zat pemberi hidup ( Ilahi) dengan yang diberi hidup ( makhluk ). Maksdunya padha ” sama ” atau sesuai, jumbuh, cocok ” tunggal batin yang tercermin dalam perbuatan berdasarkan keluhuran dan keutamaan. Jaya itu ” menang, unggul ” sungguh-sungguh dan bukan menang-menangan ” sekedar menang ” atau menang tidak sportif.• Ma-Ga-Ba-Tha-Nga  berarti menerima segala yang diperintahkan dan

Nafsu Birahi Anak Sekolah

Nafsu Birahi Anak Sekolah (Edukasi) Bila esok itu ada.. tetaplah kau disana.. dihari hari yang kujalani nanti. agar sepertinya kisah ini bukan seperti pelangi.. indah sesaat lalu pergi lagi… Namun setelah saat itu keindahannya tak kutemukan lagi kita semua tahu tak ada badai yang harus di halau,,, tak ada lubang yang harus tertutupi tak ada kekosongan yang harus di isi,,,  Semua sudah jelas tak ada lagi bait-bait yang meski du untai dalam sebuah kisah karena kau, aku dia tahu semua telah berakhir…. Source Ok sahabat, terimakasih sebelumnya sudah mampir di Kradenan . Dengan aktifitas yang sangat padat saya ' admin   berupaya untuk meluangkan sedikit waktunya untuk berbagi. Kali ini mungkin agak berbeda dengan apa yang sebelumnya pernah  ' admin   postingkan. Sudah merupakan bukan rahasia umum lagi dengan kisah-kisah yang tak tabu lagi, yang banyak dialami saudara-saudara di sekitar kita. Tulisan ini diawali dengan kisah nyata: Sebu

Hukum belajar ilmu gaib

Hukum Menggunakan Ilmu Gaib dan Membawa Azimat Sebelumnya ini adalah sesuai dgn keyakinan dan pengetahuan dari apa yang saya pelajari.Mengingat banyak dalam kajian Agama terdapat Khilaf Fiqih,makaa perbedaan pendapat/pandangan pastilah ada. Para Ulama menyatakan bahwa masalah khilafiyah agar disikapi dengan bijak,dan tidak diperlakukan sebagai hal yang diingkari. Mengamalkan hizib,doa-doa dan memakai azimat pada dasarnya tak lepas dari bentuk ikhtiar manusia sebagai hamba.Yang dilakukan dalam bentuk doa kepada Allah SWT.Dan Allah SWT sangat menganjurkan pada hambanya untuk selalu berdoa kepada-NYA.Ini ditegaskan dalam Firman-NYA: ''Berdoalah kepadaKU,niscaya AKU akan mengabulkan untukmu.(QS AL-Ghafir:60) Ada beberapa Dalil dan Hadist Nabi yang menjelaskan kebolehan ini.Diantaranya adalah :dari Auf bin Malik Al-Asja'i ,yang meriwayatkan bahwa pada jaman jahilliyah ,kami selalu membuat azimat(dan semacamnya)lalu kami bertanya pada Rosullulah''Baga