Langsung ke konten utama

Berawal dr Temenan Jadi Pacaran


bersahabat dengan pasangan akan membuat hubungan menjadi lebih langgeng. Sudah tahu kebiasaan masing-masing, tahu bagaimana menghadapi masalah, dan seringkali memiliki selera yang sama

Berawal Dari Temenan Jadi Pacaran


Ah ya, benar. Dilema rasanya saat menjalin pertemanan dengan seseorang dan ujungnya ternyata Anda sadar bahwa Anda menyukainya.

Sudah segala cara Anda coba untuk menghindari dan melupakan perasaan tersebut. Mulai dari minta dikenalkan temannya yang OK, hingga curhat soal mantan. Eh, ternyata dia masih saja nempel dan malah semakin mempesona Anda. Harus bagaimana dong?

Sebelum melanjutkan 'perjalanan cinta' Anda, pastikan Anda membaca tanda lampu berikut ini:

Lampu Merah
Memang sebaiknya Anda tetap profesional menjaga pertemanan dengannya, sekalipun Anda kagum dan mulai menyukai dia. Namun, bila ia ternyata sudah punya pasangan hidup, adalah sebuah lampu merah bagi Anda saat ini.

"Siapa tahu dia jodoh kamu?" Salah satu sahabat Anda yang lain mungkin berkata demikian. But, it's a big no bila Anda harus membuatnya berpaling dari pasangan hanya karena egoisme Anda saja.

Alasan lain, tentu saja bila dia single dan Anda tidak. Bisa jadi, Anda menyadari ternyata dia memiliki kelebihan yang cukup unggul dibanding pasangan sekarang ini. Tetapi jangan jadikan ini alasan untuk meninggalkan pasangan. Soal hubungan Anda dengan pasangan, biarlah menjadi komitmen bersama.

Lampu Kuning
Ok, Anda ragu harus injak pedal rem dan kopling bersamaan atau pedal gas saja?

Kondisi ini terjadi bila Anda dan dia sama-sama dalam posisi single, tak ada alasan lain yang bisa menghalangi hanya... "Apakah nanti tidak akan merusak persahabatan"

Seringkali akhirnya hubungan jadi penuh ragu dan membuat maju tak mau, mundurpun enggan. Padahal, Anda dan dia sudah sama-sama suka. Hanya saja, takut akhirnya pertemanan jadi berubah dan teman lain mulai menghindar.

Namun, bila toh Anda dan dia sudah sepakat untuk mengubah status dari teman menjadi pasangan, dan bisa beradaptasi serta menghargai pertemanan dengan sahabat lain, tentunya tak akan menimbulkan masalah. Toh, ini adalah komitmen Anda dan dia.

Lampu Hijau
Sama-sama suka, single, punya niatan baik dan siap berkomitmen, injak saja pedal gas dan segera nyatakan perasaan satu sama lain. Tak perlu malu mengakui bahwa ada ketertarikan satu sama lain sekalipun berawal dari teman. Justru, menurut pengalaman sebagian besar orang, bersahabat dengan pasangan akan membuat hubungan menjadi lebih langgeng. Sudah tahu kebiasaan masing-masing, tahu bagaimana menghadapi masalah, dan seringkali memiliki selera yang sama.


Sumber : Majalah cosmopolitan, Artikel Pernikahan



Komentar

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan PESAN dan KESAN sahabat setelah membaca Artikel ini >>
1. LINK AKTIF tidak diperbolehkan di komentar ini.
2. Mari berbagi, berdiskusi dengan berkomentar yang efektif dan membangun
3. Berkomentar hari ini, maka hari itu juga saya akan berkunjung ke Blog sahabat

Postingan populer dari blog ini

Filsafat Huruf Jawa (Hanacaraka)

Makna dan Filsafat Huruf Jawa Ha-Na-Ca-Ra-Ka  berarti ada ” utusan ” yakni utusan hidup, berupa nafas yang berkewajiban menyatukan jiwa dengan jasat manusia. Maksudnya ada yang mempercayakan, ada yang dipercaya dan ada yang dipercaya untuk bekerja. Ketiga unsur itu adalah Tuhan, manusia dan kewajiban manusia ( sebagai ciptaan).• Da-Ta-Sa-Wa-La  berarti manusia setelah diciptakan sampai dengan data ” saatnya ( dipanggil ) ” tidak boleh sawala ” mengelak ” manusia ( dengan segala atributnya ) harus bersedia melaksanakan, menerima dan menjalankan kehendak Tuhan. Pa-Dha-Ja-Ya-Nya  berarti menyatunya zat pemberi hidup ( Ilahi) dengan yang diberi hidup ( makhluk ). Maksdunya padha ” sama ” atau sesuai, jumbuh, cocok ” tunggal batin yang tercermin dalam perbuatan berdasarkan keluhuran dan keutamaan. Jaya itu ” menang, unggul ” sungguh-sungguh dan bukan menang-menangan ” sekedar menang ” atau menang tidak sportif.• Ma-Ga-Ba-Tha-Nga  berarti menerima segala yang diperintahkan dan

Nafsu Birahi Anak Sekolah

Nafsu Birahi Anak Sekolah (Edukasi) Bila esok itu ada.. tetaplah kau disana.. dihari hari yang kujalani nanti. agar sepertinya kisah ini bukan seperti pelangi.. indah sesaat lalu pergi lagi… Namun setelah saat itu keindahannya tak kutemukan lagi kita semua tahu tak ada badai yang harus di halau,,, tak ada lubang yang harus tertutupi tak ada kekosongan yang harus di isi,,,  Semua sudah jelas tak ada lagi bait-bait yang meski du untai dalam sebuah kisah karena kau, aku dia tahu semua telah berakhir…. Source Ok sahabat, terimakasih sebelumnya sudah mampir di Kradenan . Dengan aktifitas yang sangat padat saya ' admin   berupaya untuk meluangkan sedikit waktunya untuk berbagi. Kali ini mungkin agak berbeda dengan apa yang sebelumnya pernah  ' admin   postingkan. Sudah merupakan bukan rahasia umum lagi dengan kisah-kisah yang tak tabu lagi, yang banyak dialami saudara-saudara di sekitar kita. Tulisan ini diawali dengan kisah nyata: Sebu

Filosofi Kupu-Kupu

Ilmuwan paling terkemuka abad-20, Albert Eisntein mengatakan, "Hanya orang-orang gila yang mengharapkan hasil berbeda tetapi menggunakan cara-cara yang sama." Filsafat Kupu-Kupu Kami belajar pada kupu-kupu. Bukankah kupu-kupu terlihat elok rupawan dan memukau banyak mata? Padahal, awalnya dia hanya seekor ulat yang menjijikkan. Tapi setelah ia berubah rupa menjadi kupu-kupu yang cantik, siapa yang tidak suka melihatnya? Sejarah hidup kupu-kupu Sebelum ia bersalin rupa menjadi elok dan cantik, ia telah melewati berbagai tahap kehidupan. Dulu, ia hanya seekor ulat yang buruk rupa, hidupnya merayap di dahan dan dedaunan, dan kalau tidak beruntung hidupnya berakhir di makan burung atau serangga pemangsanya. setelah matang menjalani kehidupan sebagai ulat, ia pun mencari tempat yang aman dan berubah menjadi kepompong. Badanya terbujur kaku menggantung di dahan dan dedaunan. Ia tak peduli walau siang hari panas terik menyengatnya, dan malam hari dingin menusuknya. B