Langsung ke konten utama

Makna Dari Sebuah Nilai Cinta

Nilai Cinta

Terkadang dalam menjalani kehidupan ini apa yang dulu begitu dipandang agung, mulia, murni dan suci dan tentu saja bernilai tinggi dengan berkembangnya peradaban maka nilainya pun menjadi kabur, nilai cinta menjadi luntur dan mungkin sekedar simbol kata-kata yang tak bermakna lagi.

Berapa kah nilai cinta kita?

Sekarang ini bukankah cinta bernilai materi? Ada orang yang memaksakan mencintai pasangannya kalau materinya memadai, ketulusan dan kemurnian rasa terdegradasi dengan melambungnya impian bahwa rasa bukan lagi tetapi materi dan sejenisnya itu yang terpenting.

Berapa kah nilai cinta kita?

Jangan-jangan nilai rasa kita pun luntur dengan berlalunya waktu seiring keriput mulai mendera dan kegantengan serta kecantikan mulai memudar maka bersamaan dengan itu peralihan rasa ke orang lain pun terjadi.

Berapakah nilai cinta kita? apakah cinta kita terukir dalam ukuran rupiah? sehingga terkadang kalau rupiah lancar cinta pun mantap rasanya, dapatkah rasa cinta dibeli.

Berapa kah nilai cinta kita?

Akankah cinta kita meluntur kepada pasangan kita karena sesuatu terjadi tidak sesuai dengan harapan kita?ketika bukan hanya suka tetapi saat duka datang kita mundur?atau ketika harapan membumbung tinggi dan kenyataan melumpuhkan asa karena bertolak belakang dengan fakta dan realita yang terjadi?

Saya punya nilai cinta seperti ini :

Saat saat kami menghadapi musibah adalah saat paling tepat saya mengukur kadar dan nilai cinta saya kepada istri…..sungguh merupakan pengalaman pertama saya menghadapi situasi dan suasana seperti ini, ketika kecelakaan menimpa istri saya terjadi secara otomatis semua fungsi berpindah dan saya yang biasanya diurusin sekarang mengurusin dari sinilah indikator akan nilai cinta dimulai.


Saya mulai menemani kekasih saya dari saat tabrakan sampai ke RS di daerah dan sekian hari di RS menghabiskan meteri yang lumayan, kalo cinta tidak bergesar hakekatnya maka nilainya akan lebih suka memberi daripada menyimpan (ingat masa pacaran senangnya traktirin) selanjutnya karena dirujuk ke RS yang lebih besar maka kamipun menyiapkan anggaran transportasi dadakan yang lumayan besar, selanjutnya di RS di operasi terus dirawat yang menghabiskan puluhan juta rupiah selanjutnya masih harus menunggu sekian minggu untuk rawat jalan….saya menjalani dan melewati hari hari itu bersama istri, dan semakin hari semakin saya menyadari bahwa nilai cinta kita melebihi apapun, kesehatannya, keceriaannya, kebahagiaannya berada di atas segalanya.


Inilah nilai cinta kita untuk pengorbanan, pengeluaran atau berapun besarnya harga yang harus dikeluarkan kalau itu membuat dia tersenyum bahagia maka nilainya menjadi tak berarti…..tak ada yang terpenting selain dia sembuh dan ceria lagi

Berapakah nilai cinta kita???

Oleh: Donald Revangga Putra Sendow  : http://baltyra.com/2011/07/10/nilai-cinta/

Komentar

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan PESAN dan KESAN sahabat setelah membaca Artikel ini >>
1. LINK AKTIF tidak diperbolehkan di komentar ini.
2. Mari berbagi, berdiskusi dengan berkomentar yang efektif dan membangun
3. Berkomentar hari ini, maka hari itu juga saya akan berkunjung ke Blog sahabat

Postingan populer dari blog ini

Filsafat Huruf Jawa (Hanacaraka)

Makna dan Filsafat Huruf Jawa Ha-Na-Ca-Ra-Ka  berarti ada ” utusan ” yakni utusan hidup, berupa nafas yang berkewajiban menyatukan jiwa dengan jasat manusia. Maksudnya ada yang mempercayakan, ada yang dipercaya dan ada yang dipercaya untuk bekerja. Ketiga unsur itu adalah Tuhan, manusia dan kewajiban manusia ( sebagai ciptaan).• Da-Ta-Sa-Wa-La  berarti manusia setelah diciptakan sampai dengan data ” saatnya ( dipanggil ) ” tidak boleh sawala ” mengelak ” manusia ( dengan segala atributnya ) harus bersedia melaksanakan, menerima dan menjalankan kehendak Tuhan. Pa-Dha-Ja-Ya-Nya  berarti menyatunya zat pemberi hidup ( Ilahi) dengan yang diberi hidup ( makhluk ). Maksdunya padha ” sama ” atau sesuai, jumbuh, cocok ” tunggal batin yang tercermin dalam perbuatan berdasarkan keluhuran dan keutamaan. Jaya itu ” menang, unggul ” sungguh-sungguh dan bukan menang-menangan ” sekedar menang ” atau menang tidak sportif.• Ma-Ga-Ba-Tha-Nga  berarti menerima segala yang diperintahkan dan

Nafsu Birahi Anak Sekolah

Nafsu Birahi Anak Sekolah (Edukasi) Bila esok itu ada.. tetaplah kau disana.. dihari hari yang kujalani nanti. agar sepertinya kisah ini bukan seperti pelangi.. indah sesaat lalu pergi lagi… Namun setelah saat itu keindahannya tak kutemukan lagi kita semua tahu tak ada badai yang harus di halau,,, tak ada lubang yang harus tertutupi tak ada kekosongan yang harus di isi,,,  Semua sudah jelas tak ada lagi bait-bait yang meski du untai dalam sebuah kisah karena kau, aku dia tahu semua telah berakhir…. Source Ok sahabat, terimakasih sebelumnya sudah mampir di Kradenan . Dengan aktifitas yang sangat padat saya ' admin   berupaya untuk meluangkan sedikit waktunya untuk berbagi. Kali ini mungkin agak berbeda dengan apa yang sebelumnya pernah  ' admin   postingkan. Sudah merupakan bukan rahasia umum lagi dengan kisah-kisah yang tak tabu lagi, yang banyak dialami saudara-saudara di sekitar kita. Tulisan ini diawali dengan kisah nyata: Sebu

Hukum belajar ilmu gaib

Hukum Menggunakan Ilmu Gaib dan Membawa Azimat Sebelumnya ini adalah sesuai dgn keyakinan dan pengetahuan dari apa yang saya pelajari.Mengingat banyak dalam kajian Agama terdapat Khilaf Fiqih,makaa perbedaan pendapat/pandangan pastilah ada. Para Ulama menyatakan bahwa masalah khilafiyah agar disikapi dengan bijak,dan tidak diperlakukan sebagai hal yang diingkari. Mengamalkan hizib,doa-doa dan memakai azimat pada dasarnya tak lepas dari bentuk ikhtiar manusia sebagai hamba.Yang dilakukan dalam bentuk doa kepada Allah SWT.Dan Allah SWT sangat menganjurkan pada hambanya untuk selalu berdoa kepada-NYA.Ini ditegaskan dalam Firman-NYA: ''Berdoalah kepadaKU,niscaya AKU akan mengabulkan untukmu.(QS AL-Ghafir:60) Ada beberapa Dalil dan Hadist Nabi yang menjelaskan kebolehan ini.Diantaranya adalah :dari Auf bin Malik Al-Asja'i ,yang meriwayatkan bahwa pada jaman jahilliyah ,kami selalu membuat azimat(dan semacamnya)lalu kami bertanya pada Rosullulah''Baga