Langsung ke konten utama

Bersyukur di Kala Susah Maupun Senang

Apa hikmah yang bisa kita petik dari pergantian siang dan malam ?

Salah satunya adalah pelajaran bahwa kehidupan ini tidak selamanya terang. Ada malam yang bakal menjelang. Dan sebaliknya, kehidupan juga tidak selamanya gelap.

Bersyukur di Kala Susah Maupun Senang

Pasti ada pagi yang akan datang membawa terang. Juga tidak selamanya manusia berada di dalam kesenangan, sebab pasti ada saat-saat di mana manusia dijamah kesusahan, dan disapa kesulitan.

karena itulah, apapun keadaan yang kita lalui, jangan sampai kehilangan kebersyukuran. Dia antara kita, pastilah ada yang termasuk orang yang tidak dapat bersyukur ketika di beri kesenangan. Sudah pasti juga, banyak diantara kita yang tidak mampu bersyukur di tengah kesulitan yang mendera.

Dalam keadaan seperti apapun juga, kita harus menjadi pemenang. Kuncinya adalah dengan menjadi manusia-manusia yang penuh syukur. Sebagaimana senangnya kita menerima kesenangan, kita juga mesti senang menerima kesulitan. Keikhlasan kita menerima kesulitan, keikhlasan kita menerima kesusahan, akan membuat tubuh kita , hati kita, dan pikiran kita juga menolak menderita.

Sebab semua keadaan yang sulit itu bukan lagi penderitaan, melainkan anugerah ilahi. Kemudian setelahnya kita tanamkan keyakinan, bahwa kesulitan dan permasalahan yang kita hadapi adalah sebagai pintu bagi datangnya kesenangan sesudahnya. Dan memang ini yang harus kita yakini; Tidak selamanya kita akan susah, atau berada dalam kesulitan.

Yakinlah, kesusahan akan berlalu. Senang itu biasa, susah itu juga biasa. Itulah kodrat kehidupan dunia. Sebagaimana datangnya siang dan malam, kesenangan dan kesusahan akan senantiasa berputar.
Diantara kita, ada memang yang menggelap-
... di tengah kehidupan kita, di tengah kesulitan dan kesusahan kita, di tengah permasalahan dan keinginan kita, ada Allah Yang Maha Kuasa atas segala hal ..
...kan  siangnya sendiri. Tidak mengapa. Allah Maha Rahman Maha Rahim, Maha Pengasih Maha Penyayang. Diantara kerahmanan dan kerahiman Nya, Dia membuka pintu ampunan sepanjang umur kita. Dia bentangkan kebijaksanaan pengampunan dan maafNya untuk kita, selama kita hidup. Kalaulah kesulitan yang ada, kalaulah kesulitan yang timbul, kalaulah permasalahan yang hadir, adalah memang sebab satu dua kesalahan kita, terhadap Allah dan terhadap manusia, maka memohon ampun, memperbanyak istighfar, memperbanyak sedekah, dan perbaikan diri, akan menyebabkan semua duka berlalu dari kehidupan kita. Kehidupan kita akan terang kembali.

Di malam hari ada bintang dan rembulan, yang menyinari malam. Inilah sebagian tanda-tandaNya, bahwa meskipun kehidupan kita sedang gelap,  maka cahaya iman kita akan bisa terus menerus menerangi kegelapan kita. Dengan iman, kita bisa mensyukuri semua keadaan. Ketika di atas kita tidak lupa, dan ketika di bawah kita tidak berputus asa.

Di malam hari yang mestinya sunyi, pun ramai dengan binatang malam. Menghidupkan malam yang seharusnya mati. Inilah juga sebagian tanda-tandaNya. Kita belajar menghidupkan hati dengan membangun iman di hati kita. Bahwa ditengah kehidupan kita, ditengah kesulitan dan kesusahan kita, di tengah permasalahan dan keinginan kita, Ada Allah Yang Maha Kuasa atas segala hal. Ada Allah Yang Maha Melihat kesusahan kita. Ada Allah Yang Maha KuasaNya tidak terbatas dan tidak bertepi.

Semoga, renungan singkat ini dapat memberi setitik embun kepada semua sahabat yang tengah dilanda keresahan dalam menghadapi keras dan kejamnya hidup ini.
Amin ya robbal alamiin....!!

(jeng ana)




Komentar

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan PESAN dan KESAN sahabat setelah membaca Artikel ini >>
1. LINK AKTIF tidak diperbolehkan di komentar ini.
2. Mari berbagi, berdiskusi dengan berkomentar yang efektif dan membangun
3. Berkomentar hari ini, maka hari itu juga saya akan berkunjung ke Blog sahabat

Postingan populer dari blog ini

Filsafat Huruf Jawa (Hanacaraka)

Makna dan Filsafat Huruf Jawa Ha-Na-Ca-Ra-Ka  berarti ada ” utusan ” yakni utusan hidup, berupa nafas yang berkewajiban menyatukan jiwa dengan jasat manusia. Maksudnya ada yang mempercayakan, ada yang dipercaya dan ada yang dipercaya untuk bekerja. Ketiga unsur itu adalah Tuhan, manusia dan kewajiban manusia ( sebagai ciptaan).• Da-Ta-Sa-Wa-La  berarti manusia setelah diciptakan sampai dengan data ” saatnya ( dipanggil ) ” tidak boleh sawala ” mengelak ” manusia ( dengan segala atributnya ) harus bersedia melaksanakan, menerima dan menjalankan kehendak Tuhan. Pa-Dha-Ja-Ya-Nya  berarti menyatunya zat pemberi hidup ( Ilahi) dengan yang diberi hidup ( makhluk ). Maksdunya padha ” sama ” atau sesuai, jumbuh, cocok ” tunggal batin yang tercermin dalam perbuatan berdasarkan keluhuran dan keutamaan. Jaya itu ” menang, unggul ” sungguh-sungguh dan bukan menang-menangan ” sekedar menang ” atau menang tidak sportif.• Ma-Ga-Ba-Tha-Nga  berarti menerima segala yang diperintahkan dan

Nafsu Birahi Anak Sekolah

Nafsu Birahi Anak Sekolah (Edukasi) Bila esok itu ada.. tetaplah kau disana.. dihari hari yang kujalani nanti. agar sepertinya kisah ini bukan seperti pelangi.. indah sesaat lalu pergi lagi… Namun setelah saat itu keindahannya tak kutemukan lagi kita semua tahu tak ada badai yang harus di halau,,, tak ada lubang yang harus tertutupi tak ada kekosongan yang harus di isi,,,  Semua sudah jelas tak ada lagi bait-bait yang meski du untai dalam sebuah kisah karena kau, aku dia tahu semua telah berakhir…. Source Ok sahabat, terimakasih sebelumnya sudah mampir di Kradenan . Dengan aktifitas yang sangat padat saya ' admin   berupaya untuk meluangkan sedikit waktunya untuk berbagi. Kali ini mungkin agak berbeda dengan apa yang sebelumnya pernah  ' admin   postingkan. Sudah merupakan bukan rahasia umum lagi dengan kisah-kisah yang tak tabu lagi, yang banyak dialami saudara-saudara di sekitar kita. Tulisan ini diawali dengan kisah nyata: Sebu

Hukum belajar ilmu gaib

Hukum Menggunakan Ilmu Gaib dan Membawa Azimat Sebelumnya ini adalah sesuai dgn keyakinan dan pengetahuan dari apa yang saya pelajari.Mengingat banyak dalam kajian Agama terdapat Khilaf Fiqih,makaa perbedaan pendapat/pandangan pastilah ada. Para Ulama menyatakan bahwa masalah khilafiyah agar disikapi dengan bijak,dan tidak diperlakukan sebagai hal yang diingkari. Mengamalkan hizib,doa-doa dan memakai azimat pada dasarnya tak lepas dari bentuk ikhtiar manusia sebagai hamba.Yang dilakukan dalam bentuk doa kepada Allah SWT.Dan Allah SWT sangat menganjurkan pada hambanya untuk selalu berdoa kepada-NYA.Ini ditegaskan dalam Firman-NYA: ''Berdoalah kepadaKU,niscaya AKU akan mengabulkan untukmu.(QS AL-Ghafir:60) Ada beberapa Dalil dan Hadist Nabi yang menjelaskan kebolehan ini.Diantaranya adalah :dari Auf bin Malik Al-Asja'i ,yang meriwayatkan bahwa pada jaman jahilliyah ,kami selalu membuat azimat(dan semacamnya)lalu kami bertanya pada Rosullulah''Baga