Langsung ke konten utama

Pacaran atau Menikah ?

Jika memang belum siap sebaiknya jangan buru-buru memutuskan untuk menikah. Ingat, keputusan yang dibuat terburu-buru bisa berujung penyesalan

Pengen nikah tapi pacar belum siap?


Banyak pasangan yang bingung harus naik pelaminan di tahun ini atau menundanya kembali karena salah satu pihak masih ragu padahal usia sudah terbilang siap menikah. Bila Anda sedang di posisi tersebut, ada solusi yang diberikan oleh Rosdiana Setyaningrum, seorang psikolog klinis anak dan dewasa.


Apa solusinya? Psikolog dengan sapaan akrab Diana ini menjelaskan, pernikahan tidak berdasarkan ukuran umur tapi tergantung kesiapan Anda dan pasangan. Jika memang belum siap sebaiknya jangan buru-buru memutuskan untuk menikah. Ingat, keputusan yang dibuat terburu-buru bisa berujung penyesalan.


"Kalau menurut saya sebenarnya nikah itu nggak ada ukuran umur lho, tapi memang kesiapan kita dan kita menemukan orang yang cocok atau nggak, itu saja," tutur Diana yang ditemui wolipop usai workshop kampus bulan Desember kemarin di Universitas Indonesia, Depok.


Diana menambahkan, jangan memaksakan diri jika memang tidak memiliki keserasian satu sama lain. Jangan sampai menyesal setelah menikah karena pernikahan bukanlah persoalan yang sederhana. Bahkan bila dilihat dari kebanyakan pasangan menikah, lebih banyak rintangannya daripada kebahagiaan setelah menjadi suami-istri.


"Nikah tuh banyak banget tantangannya, hambatannya, mungkin kalau ditimbang-timbang nanya sama orang yang sudah menikah, kesenangan sama hambatan malah banyak hambatannya," ujar wanita lulusan Psikologi Universitas Indonesia itu.


Maka dari itu, menikah harus dari keyakinan diri sendiri bukan karena diharuskan atau faktor umur. Sebaiknya Anda menikah jika sudah siap lahir-batin bersama pasangan agar pernikahan berjalan harmonis. Bila masih ragu dengan pasangan meskipun usia sudah mengharuskan untuk menikah, alangkah baiknya mempertimbangkannya kembali demi masa depan kalian berdua.


"Kalau pacaran kan happy-happy terus gitu, kalau nikah nggak. Jangan pernah kita nikah karena disuruh, umur, kita nikah karena sudah siap. Kalau masih ragu mendingan jangan deh," tandas Diana.


(Baca juga artikel Jika Mantan Kekasih Menghubungi Anda )

.sumber

Komentar

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan PESAN dan KESAN sahabat setelah membaca Artikel ini >>
1. LINK AKTIF tidak diperbolehkan di komentar ini.
2. Mari berbagi, berdiskusi dengan berkomentar yang efektif dan membangun
3. Berkomentar hari ini, maka hari itu juga saya akan berkunjung ke Blog sahabat

Postingan populer dari blog ini

Filsafat Huruf Jawa (Hanacaraka)

Makna dan Filsafat Huruf Jawa Ha-Na-Ca-Ra-Ka  berarti ada ” utusan ” yakni utusan hidup, berupa nafas yang berkewajiban menyatukan jiwa dengan jasat manusia. Maksudnya ada yang mempercayakan, ada yang dipercaya dan ada yang dipercaya untuk bekerja. Ketiga unsur itu adalah Tuhan, manusia dan kewajiban manusia ( sebagai ciptaan).• Da-Ta-Sa-Wa-La  berarti manusia setelah diciptakan sampai dengan data ” saatnya ( dipanggil ) ” tidak boleh sawala ” mengelak ” manusia ( dengan segala atributnya ) harus bersedia melaksanakan, menerima dan menjalankan kehendak Tuhan. Pa-Dha-Ja-Ya-Nya  berarti menyatunya zat pemberi hidup ( Ilahi) dengan yang diberi hidup ( makhluk ). Maksdunya padha ” sama ” atau sesuai, jumbuh, cocok ” tunggal batin yang tercermin dalam perbuatan berdasarkan keluhuran dan keutamaan. Jaya itu ” menang, unggul ” sungguh-sungguh dan bukan menang-menangan ” sekedar menang ” atau menang tidak sportif.• Ma-Ga-Ba-Tha-Nga  berarti menerima segala yang diperintahkan dan

Nafsu Birahi Anak Sekolah

Nafsu Birahi Anak Sekolah (Edukasi) Bila esok itu ada.. tetaplah kau disana.. dihari hari yang kujalani nanti. agar sepertinya kisah ini bukan seperti pelangi.. indah sesaat lalu pergi lagi… Namun setelah saat itu keindahannya tak kutemukan lagi kita semua tahu tak ada badai yang harus di halau,,, tak ada lubang yang harus tertutupi tak ada kekosongan yang harus di isi,,,  Semua sudah jelas tak ada lagi bait-bait yang meski du untai dalam sebuah kisah karena kau, aku dia tahu semua telah berakhir…. Source Ok sahabat, terimakasih sebelumnya sudah mampir di Kradenan . Dengan aktifitas yang sangat padat saya ' admin   berupaya untuk meluangkan sedikit waktunya untuk berbagi. Kali ini mungkin agak berbeda dengan apa yang sebelumnya pernah  ' admin   postingkan. Sudah merupakan bukan rahasia umum lagi dengan kisah-kisah yang tak tabu lagi, yang banyak dialami saudara-saudara di sekitar kita. Tulisan ini diawali dengan kisah nyata: Sebu

Filosofi Kupu-Kupu

Ilmuwan paling terkemuka abad-20, Albert Eisntein mengatakan, "Hanya orang-orang gila yang mengharapkan hasil berbeda tetapi menggunakan cara-cara yang sama." Filsafat Kupu-Kupu Kami belajar pada kupu-kupu. Bukankah kupu-kupu terlihat elok rupawan dan memukau banyak mata? Padahal, awalnya dia hanya seekor ulat yang menjijikkan. Tapi setelah ia berubah rupa menjadi kupu-kupu yang cantik, siapa yang tidak suka melihatnya? Sejarah hidup kupu-kupu Sebelum ia bersalin rupa menjadi elok dan cantik, ia telah melewati berbagai tahap kehidupan. Dulu, ia hanya seekor ulat yang buruk rupa, hidupnya merayap di dahan dan dedaunan, dan kalau tidak beruntung hidupnya berakhir di makan burung atau serangga pemangsanya. setelah matang menjalani kehidupan sebagai ulat, ia pun mencari tempat yang aman dan berubah menjadi kepompong. Badanya terbujur kaku menggantung di dahan dan dedaunan. Ia tak peduli walau siang hari panas terik menyengatnya, dan malam hari dingin menusuknya. B