Langsung ke konten utama

Filosofi Kupu-Kupu


Ilmuwan paling terkemuka abad-20, Albert Eisntein mengatakan, "Hanya orang-orang gila yang mengharapkan hasil berbeda tetapi menggunakan cara-cara yang sama."

Filsafat Kupu-Kupu

Kami belajar pada kupu-kupu. Bukankah kupu-kupu terlihat elok rupawan dan memukau banyak mata? Padahal, awalnya dia hanya seekor ulat yang menjijikkan. Tapi setelah ia berubah rupa menjadi kupu-kupu yang cantik, siapa yang tidak suka melihatnya?


Sejarah hidup kupu-kupu Sebelum ia bersalin rupa menjadi elok dan cantik, ia telah melewati berbagai tahap kehidupan. Dulu, ia hanya seekor ulat yang buruk rupa, hidupnya merayap di dahan dan dedaunan, dan kalau tidak beruntung hidupnya berakhir di makan burung atau serangga pemangsanya.

setelah matang menjalani kehidupan sebagai ulat, ia pun mencari tempat yang aman dan berubah menjadi kepompong. Badanya terbujur kaku menggantung di dahan dan dedaunan. Ia tak peduli walau siang hari panas terik menyengatnya, dan malam hari dingin menusuknya. Bahkan tak jarang hujan dan badai menerpanya. Ia tetap kokoh di tempatnya bersemedi untuk berubah menjadi diri yang baru, diri yang penuh pesona keindahan.


Beberapa waktu kemudian, akhirnya keluarlah ia dari kepompongnya menjadi diri yang sama sekali baru, indah memukau dengan sayap barunya dan tubuh yang cantik, jauh beda dari wujut semula. Dan kini ia telah mencari kuntum-kuntum bunga yang indah untuk menghisap sari bunga dan menebarkan telur-telur penerus kehidupannya.


Begitulah metamorfosis sang kupu-kupu: dari telur ia menetas menjadi ulat, dari ulat ia menempa di dalam kepompong, dan dari kepompong lalu lahirlah kupu-kupu yang indah menawan. Tahap kehidupannya ia jalani dari generasi ke generasi, tanpa ada satu tahap pun yang dapat ia lompati. Tak ada seekor kupu-kupu manapun yang langsung menetas dari telur, malainkan keluar dari kepompongnya.


Demikianlah, saya terus mengembangkan Blog kesayangan ini. Mungkin awalnya hanyalah "seekor ulat" yang tanpa arti. Tetapi tekad dan kerja keras saya terus membawa perubahan itu. Dan tentu para sahabat melihat perubahan itu. Seperti seekor kupu-kupu, tentu kami akan terus berubah menjadi indah dan menawan.




Bagi saya, hidup bukan hanya sekedar bertahan hidup. Ketika kita hidup tidak bertumbuh, maka pada hakekatnya kita sudah mati. Karena itulah Rasulullah SAW dalam hadistnya bersabda, "Barangsiapa yang hari ini sama dengan hari kemarin rugilah ia. Dan barangsiapa yang hari ini lebih baik dibandingkan hari kemarin dialah yang beruntung."


Ilmuwan paling terkemuka abad-20, Albert Eisntein mengatakan, "Hanya orang-orang gila yang mengharapkan hasil berbeda tetapi menggunakan cara-cara yang sama."


Ya, semoga kupu-kupu terus mengilhami saya. Saya telah rela menjadi "ulat" yang buruk rupa dan dicerca. Saya pun telah sanggup menjalani kehidupan sebagai kepompong yang tak berdaya. Kini, saya akan menjadi kupu-kupu yang elok rupa..


.mimbar kradenan

Komentar

  1. Terimakasih telah membuat blog ini.. Mengingatkan saya untuk terus belajar, berjuang, seperti kupu-kupu yang cantik.. :)

    BalasHapus
  2. i'm like salam sukses buat anda

    BalasHapus
  3. Mohon izin share tulisan anda sangat bgs.
    Jazakumullah.

    BalasHapus
  4. sampai sekarang dn entah sampai kapan,secara filosofi,jalan kehidupan kupu2 mungkin pernah aq alami,tapi keaneh han yang aq temui,dari tempat dan waktunya sulit di pahami,meski kemungkinan sll ada.sekarang pun jarak pandang 3meter di atas kepala malam ini dari tadi,,,msh aq lihat.bagaiman logika menjelas kan kupu2 di malam hari di sebuah gedung (emporium pluit mall) lantai dua(3hr yg lalu).dan hal seperti sering aq temui.

    BalasHapus
  5. banyak hal anech yang aq jumpai,tentang kupu2,termasuk sekarang,sekitar 3meter di atas kepala.yang aq pertanyakan malam hari.sedangkan aktifitas kupu2 siang hari.dua hari yg lalu juga malam hari lantai dua di sebuah gedung (emporium pluit).

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan PESAN dan KESAN sahabat setelah membaca Artikel ini >>
1. LINK AKTIF tidak diperbolehkan di komentar ini.
2. Mari berbagi, berdiskusi dengan berkomentar yang efektif dan membangun
3. Berkomentar hari ini, maka hari itu juga saya akan berkunjung ke Blog sahabat

Postingan populer dari blog ini

Filsafat Huruf Jawa (Hanacaraka)

Makna dan Filsafat Huruf Jawa Ha-Na-Ca-Ra-Ka  berarti ada ” utusan ” yakni utusan hidup, berupa nafas yang berkewajiban menyatukan jiwa dengan jasat manusia. Maksudnya ada yang mempercayakan, ada yang dipercaya dan ada yang dipercaya untuk bekerja. Ketiga unsur itu adalah Tuhan, manusia dan kewajiban manusia ( sebagai ciptaan).• Da-Ta-Sa-Wa-La  berarti manusia setelah diciptakan sampai dengan data ” saatnya ( dipanggil ) ” tidak boleh sawala ” mengelak ” manusia ( dengan segala atributnya ) harus bersedia melaksanakan, menerima dan menjalankan kehendak Tuhan. Pa-Dha-Ja-Ya-Nya  berarti menyatunya zat pemberi hidup ( Ilahi) dengan yang diberi hidup ( makhluk ). Maksdunya padha ” sama ” atau sesuai, jumbuh, cocok ” tunggal batin yang tercermin dalam perbuatan berdasarkan keluhuran dan keutamaan. Jaya itu ” menang, unggul ” sungguh-sungguh dan bukan menang-menangan ” sekedar menang ” atau menang tidak sportif.• Ma-Ga-Ba-Tha-Nga  berarti menerima segala yang diperintahkan dan

Nafsu Birahi Anak Sekolah

Nafsu Birahi Anak Sekolah (Edukasi) Bila esok itu ada.. tetaplah kau disana.. dihari hari yang kujalani nanti. agar sepertinya kisah ini bukan seperti pelangi.. indah sesaat lalu pergi lagi… Namun setelah saat itu keindahannya tak kutemukan lagi kita semua tahu tak ada badai yang harus di halau,,, tak ada lubang yang harus tertutupi tak ada kekosongan yang harus di isi,,,  Semua sudah jelas tak ada lagi bait-bait yang meski du untai dalam sebuah kisah karena kau, aku dia tahu semua telah berakhir…. Source Ok sahabat, terimakasih sebelumnya sudah mampir di Kradenan . Dengan aktifitas yang sangat padat saya ' admin   berupaya untuk meluangkan sedikit waktunya untuk berbagi. Kali ini mungkin agak berbeda dengan apa yang sebelumnya pernah  ' admin   postingkan. Sudah merupakan bukan rahasia umum lagi dengan kisah-kisah yang tak tabu lagi, yang banyak dialami saudara-saudara di sekitar kita. Tulisan ini diawali dengan kisah nyata: Sebu